Subscribe Us

PMM 5 UMM Edukasi-Deklarasi Anti Bullying Siswa SMAone Blitar

PMM 5 UMM bersama siswa SMA One Blitar.

MALANG– Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (PMM UMM) kelompok 5 melaksanakan program kerja (proker) bersama mitra SMA Muhammadiyah 1 Blitar.

Pelaksanaan proker ini dijelaskan oleh pemateri PMM UMM, Galang Tito Pamungkas yang juga anggota PMM 5 UMM bahwa kegiatan dikemas dalam program anti bullying. Edukasi tersebut sebagai antisipasi terjadinya bullying di manapun berada. Sehingga dapat melahirkan generasi anti bullying, yang terus menjadi garda terdepan untuk generasi di bawahnya.

Menurut Koordinator PMM 5 UMM, Mery Prayogo, kelompoknya beranggotakan
Galang Tito Pamungkas, Arjuna Galih Taruna, Rezky Ardian, dan Fauzan Hanif. Mereka dalam melaksanakan proker di bawah arahan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Ika Rizki Anggraini, S.Kep., Ns., M.Kep. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (PMM UMM) ini Adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi Hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang.

Dijelaskan Mery Prayogo, secara bertahap proker sosialisasi ini dilaksanakan 15 Agustus 2025 di laboratorium IPA SMA Muhammadiyah 1 Blitar. Tahap pertama PMM 5 UMM menyusun konsep bersama kesiswaan SMA Muhammdiyah 1 Blitar. Ada dua konsep anti bullying. Pertama bagaimana agar bisa memutus rantai pembullyan yang ada. Kedua untuk memberitahu mereka bagaimana cara advokasi ketika ada korban pembullyan. Dalam hal ini, PMM 5 UMM sebagai fasilitator sekaligus pendamping, sementara pihak sekolah menjadi mitra aktif dalam kebutuhan sekaligus pengawasan setiap hari.

Anggota PMM 5 UMM, Galang Tito , menambahkan peserta sosialisasi proker anti bullying ini adalah siswa IPA SMA Muhammadiyah 1 Blitar, guru, dan perwakilan IPM. Saat sosialisasi berlangsung interaktif, komunikatif (tanya-jawab) diskusi kelompok, dan pemutaran video edukasi yang menggambarkan realitas dan dampak bullying.

Menariknya, kata Galang, dampak positif dari kegiatan ini mulai terasa sejak kegiatan ditutup pada hari itu. Beberapa siswa mulai sadar akan pentingnya menjaga satu sama lain dengan dibuktikan melalui sesi tanya jawab yang semakin menunjukan bahwa mereka mulai sadar akan pentingnya kebersamaan dan meninggal pembullyan.

“Kami (PMM 5 UMM) berharap agar SMA Muhammadiyah 1 Blitar dapat menjadi percontohan yang konsisten menegakkan nilai-nilai anti-bullying, sehingga dapat menginspirasi sekolah lain di wilayah Blitar untuk melakukan langkah serupa,” ujar Galang.

Berikutnya disapaikan Rezky Ardian, dan Fauzan Hanif yang juga anggota PMM 5 UMM, selain edukasi anti bullying siswa SMA 1 Blitar juga diajak berpartisipasi penandatanganan Deklarasi Anti-Bullying di atas spanduk bertuliskan Perubahan Dimulai dari SMAone, disaksikan guru, pihak kesiswaan, dan tim PMM UMM Kelompok 5. Bahkan Sebagian siswa membubuhkan pesan.

Deklarasi ini bukan sekadar tanda tangan di atas banner, melainkan bentuk nyata dari tekad, janji, dan tanggung jawab moral setiap individu untuk menjaga lingkungan sekolah tetap aman dan nyaman bagi semua.

Dalam deklarasi tersebut, tercantum komitmen untuk tidak melakukan perundungan, tidak membiarkan terjadinya perundungan di sekitar mereka, dan bersedia membantu korban dengan melapor kepada pihak berwenang.

Kegiatan ini menjadi puncak acara sosialisasi, melalui deklarasi ini, para siswa diharapkan tidak hanya mengingat materi yang telah disampaikan, tetapi juga menjadikannya sebagai panduan perilaku sehari-hari. Sebab deklarasi tersebut dipajang di ruang utama sekolah, agar setiap orang yang memasuki area sekolah dapat membacanya dan diingatkan kembali akan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang bebas dari kekerasan, baik verbal, fisik, maupun mental. (rilis: pmm 5 umm/don)

Posting Komentar

0 Komentar