TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Pondok Modern Babussalam Al Firdaus Desa Bocek, Karangploso, Kabupaten Malang, mempunyai dua lembaga pendidikan umum di bawahnya, yakni SMP-SMK Al Firdaus. Sehingga siswa mendapatkan wawasan ilmu umum sekaligus ilmu agama di pondok alumni Gontor Ponorogo ini.
Dijelaskan Pimpinan Ponpes Babussalam Al Firdaus, ustadz Tomy Alvanso, M.Ag, terkait dengan SMK Al Firdaus, para santri yang menekuni bidang teknik komputer dan jaringan (TKJ) melaksanakan presentasi hasil praktek kerja industri (prakerin) Rabu (17/1).
![]() |
Sebagian siswa SMK Al Firdaus ketika menunggu giliran untuk presentasi hasil prakein. |
Kegiatan ini adalah salah satu dari berbagai tahap ujian kelulusan santri atau SMK Al Firdaus yang tahap puncak akhirnya adalah Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) yang akan dilaksanakan bulan Maret nanti. Para siswa sudah mempersiapkan dengan lengkap kegiatan ini selama satu semester atau enam bulan.
Mereka ditugaskan untuk membuat project hasil praktek kerja mereka sesuai dengan perusahaan yang mereka tempati dan bidang yang ditentukan seperti servis, marketing, dan sejenisnya. Para santri di SMK Al Firdaus disebar ke sejumlah perusahaan di wilayah Malang dan sekitarnya untuk melaksanakan praktek kerja, kecuali para siswa yang menjadi santri mukim, mereka tetap melaksanakan praktek kerja mereka di dalam pondok.
Pada saat melaksanakan praktek kerja, para siswa dituntut untuk mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari pada tahun-tahun sebelumnya selama masa mereka belajar di SMK Al Firdaus. Sebagai contoh adalah skill atau keahlian memperbaiki printer dan alat-alat hardware lainnya, meng-install software atau program di komputer, dan beberap hal penting lainnya.
![]() |
Suasana ujian presentasi prakerin |
Pembekalan skill tersebut sebagai bentuk pelatihan untuk persiapan mereka dalam memasuki dunia kerja setelah lulus nanti. Mereka juga ditugaskan untuk membuat laporan hasil prakerin mereka dengan bentuk jilidan kertas, dan laporan ini dinilai secara keseluruhan dan mendetail, maka dengan itu para siswa harus menyusunnya dengan rapi dan benar agar mendapat nilai yang maksimal.
Setelah itu mereka harus mempresentasikan hasil prakerin mereka di hadapan dua guru penguji yang juga merupakan guru pembimbing mereka dalam mengerjakan project prakerin. Setelah presentasi penguji mengadakan sesi tanya jawab dan evaluasi kepada siswa tentang detail/penjelasan lebih dalam dari hasil project yang telah dipresentasikan.
Dalam sesi tersebut, para santri SMK Al Firdaus harus menjawab dengan serius dan tepat karena hal ini juga merupakan salah satu bagian dari penilaian para penguji terhadap presentasi mereka. Bentuk project mereka beragam, ada yang menerapkan IoT (Internet Of Things) dengan membuat program yang bisa digunakan untuk menyalakan rangkaian listrik lampu, ada pula yang membuat inovasi dengan menggunakan layar LCD laptop. (humas pondok babussalam al firdaus/hakim)
0 Komentar