TABLOIDMATAHATI.COM, PASURUAN– Bank Sampah yang dibuat di Desa Ampelsari adalah inisiatif lokal bertujuan mengelola sampah secara efisien dan berkelanjutan. Tujuannya untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan cara mendaur ulang, memilah, dan mengelola sampah lebih efisien. Selain itu, meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya menjaga lingkungan dan mendukung ekonomi lokal.
Berdasarkan hal ini, mahasiswa Pengabdian Masyarakat Mahasiswa (PMM) kelompok 105 gelombang 2 Universitas Muhammadiyah Malang program kerja bank sampah di Ampelsari, Pasrepan, Kabupaten Pasuruan. Program ini bertujuan untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang kepada masyarakat desa Ampelsari, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan.
PMM 105 UMM terdiri dari mahasiswa atas nama Dyah Berlian Padma Y (Prodi PGSD 2021-082), Habiba Fahmiatul I (Prodi PGSD 2021-084), Fahrul Fitriah (Prodi PGSD 2021-102), Cholifa Maulidya (Prodi PGSD 2021-113), dan Veno Pramudya P (Prodi Manajemen 2021-683). PMM 105 UMM ini di bawah pendampingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Siti Khoiruli Ummah, S.Pd, M.Pd. Pelaksanaan prokernya selama 13 hari mulai tanggal 23 Januari-5 Februari 2024 di balai Desa Ampelsari.
![]() |
Bank Sampah proker mahasiswa PMM kelompok 105 gelombang 2 UMM di Desa Ampelsari, Pasrepan, Kabupaten Pasuruan |
Dijelaskan oleh Dyah Berlian Padma Y, PMM 105 UMM bersama warga Ampelsari sukses membuat Bank Sampah disebabkan partisipasi aktif masyarakat telah sadar dan keterlibatan dalam program Bank Sampah. Hal ini disebabkan kampanye sosialisasi, edukasi tentang cara memilah sampah, insentif bagi peserta aktif, dan semisalnya.
PMM 105 UMM melakukan edukasi dan sosialisasi tentang kebersihan lingkungan Desa Ampelsari kepada Karang Taruna serta pembentukan komunitas bank sampah Desa Ampelsari. Materi edukasi dan sosialisasi kebersihan lingkungan Desa Ampelsari materi tentang proses operasional meliputi penerimaan, pengelompokan, dan pengolahan sampah.
Masyarakat membawa sampah yang telah dipilah ke Bank Sampah kemudian ditimbang dan diberi nilai. Sampah kemudian diproses sesuai dengan jenisnya lantas dijual pada pihak yang membutuhkan.
![]() |
Tim PMM 105 UMM ketika mengambil sampah untuk dibawa ke bank sampah |
Pembentukan komunitas bank sampah merupakan komunitas pengelolaan sampah Desa Ampelsari. Hal ini diadakan karena edukasi dan sosialisasi kepada Karang Taruna diharapkan meningkatkan kesadaran, perilaku, dan partisipasi warga menjaga kebersihan lingkungan, serta mendukung pembangunan komunitas yang lebih berkelanjutan secara lingkungan.
PMM 105 UMM melakukan kerja bakti bersama warga di sekitar Kantor Desa Ampelsari. Melalui kerja bakti masyarakat diajarkan peduli terhadap lingkungan sekitar dan merasa memiliki tanggung jawab kebersihan dan kesejahteraan bersama.
Ini memperkuat nilai-nilai sosial dan kewarganegaraan untuk pembangunan masyarakat berkelanjutan. Kerja bakti untuk bank sampah mampu meningkatkan kesadaran lingkungan, mengelola sampah efektif dan efisien, serta menciptakan sumber pendapatan tambahan melalui pengelolaan sampah berkelanjutan. Ini juga membantu membangun kemandirian ekonomi dan mengurangi pencemaran lingkungan.
Selanjutnya PMM 105 UMM juga membuat tempat untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah. Pembuatannya dilakukan bersama ahli las Desa Ampelsari selama 4 hari. Bahkan PMM 105 ikut membantu dan mendampingi mulai bahan yang diperlukan, desain-desain yang diinginkan, dan penataan lainnya agar pembuatan bank sampah sesuai. Bank sampah ini ada 4 kotak tempat sesuai dengan pemilahannya.
Setelah proses bank sampah selesai, PMM 105 memindahkan bank sampah ketempat yang telah disediakan. Lantas pengecatan nama pemilahan sampah untuk sampah organik dan unorganik. Hal ini menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan, dan membuat sampah menjadi barang ekonomis.
Proker PMM 105 UMM juga pembuatan tong sampah. Tong sampah dibagikan ke setiap dusun di Desa Ampelsari. Tong sampah diberi nama organik dan an-organik sebagai pembeda dari keduanya. Pembuatan tong sampah dusun tujuannya dapat membantu mencegah sampah berserakan di lingkungan sekitar desa Ampelsari. Tong sampah dikirim ke dusun bersama Karang Taruna agar mengetahui lokasi saat pengambilan sampah disetiap minggunya.
PMM 105 UMM menjelaskan warga dusun apabila tong sampah ada 2 yaitu organic dan un-organik. Sehingga warga setempat membuang sampah sesuai dengan kasifikasi namanya.
Setelah bank sampah dan tong sampah siap digunakan, PMM 105 UMM melakukan pengumpulan sampah disetiap dusun bersama karang taruna desa Ampelsari. Pengumpulan sampah menghindari penumpukan sampah penyebab penyakit. Setelah sampah dusun dikumpulkan dibawa menuju balai Desa tempat Bank Sampah.
![]() |
PMM 105 UMM bersama karang taruna Desa Ampelsari memilah sampah di bank sampah sesuai kriteria organik atau anorganik |
Di Bank Sampah sampah dipilih sesuai kriteria jenis sampah, seperti plastik, kertas, logam, dan organik. Pemilahan berdasarkan sifat daur ulang, tingkat kerusakan, atau bahan pembuatnya untuk mempermudah proses pengelolaan sampah. Pemilahan sampah dilakukan PMM 105 UMM bersama beberapa warga dan karang taruna selama dua hari.
Hari pertama dilakukan oleh kelompok PMM 105 UMM, hari selanjutnya simulasi pemilahan sampah bersama warga dan karang taruna. Memilah sampah mengurangi dampak negatif lingkungan. Membantu efisiensi daur ulang, mengurangi pencemaran, dan mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Selain itu, dapat mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir, menghemat sumber daya alam, dan memberikan manfaat ekonomi melalui pengolahan ulang.
Proses terakhir PMM 105 UMM proker bank sampah yaitu transaksi sampah. Maksudnya yang sudah dipilah sesuai kriterianya dibeli pengepul sampah atau memanfaatkannya lebih lanjut. Transaksi sampah terjadi karena adanya kebutuhan untuk mendaur ulang dan memproses material sampah guna mengurangi dampak lingkungan negatif serta memanfaatkannya kembali dalam produksi. (ditulis oleh: Mahasiswa PMM Bhaktiku Negeri Desa Ampelsari Gelombang 2 Kelompok 105 Universitas Muhammadiyah Malang)
0 Komentar