Subscribe Us

PMM 25 UMM Tuntaskan Proker, Kunjungi SAB Al-Ikhlas Sengguruh Kepanjen


TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG– Fenomena saat ini, semakin tingginya perkembangan teknologi yang tercipta juga diiringi oleh banyak timbulnya hal-hal negatif di sekitar masyarakat. Salah satunya, maraknya narkoba di kalangan masyarakat. Pemerintah sebagai pemimpin masyarakat telah melakukan berbagai macam usaha dalam mencegah dan menyelesaikan permasalah ini, tetapi permasalah ini juga masih belum kunjung tuntas.

Kemudian, bukan ini semua merupakan tanggung jawab utuh miliki pemerintah saja. Kita sebagai masyarakat yang bermartabat sewajarnya juga memiliki tanggung jawab akan hal itu.

Suasana pelaksanaan PMM kelompok 25 gelombang 2 UMM

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memiliki program kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

kelompok 25 gelombang 2 yang diketuai oleh Agung Cendekia Putra Nusantara dan keempat anggotanya, antara lain Ananda Syadzwina, Mario Adi Prabudhi, Riska Anggraeni Siswatiningrum, dan Haura Tsabitah Kuswoyo dengan Dosen Pembimbing Lapangan Nu’man Aunuh, S.H., M.Hum.

Antusiasme mitra PMM kelompok 25 gelombang 2 UMM saat proker

Program ini juga merupakan salah satu bentuk dari wujud nyata UMM dalam usahanya menciptakan sebuah pendekatan sosial antara mahasiswa dan masyarakat. Selaras dengan topik sebelumnya, bahwa sebagai mahasiswa pun kita memikul tanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan serius di masyarakat saat ini yaitu,  “Narkoba”.

Perwujudan dari usaha tersebut telah dilaksanakan oleh salah satu kelompok PMM dari Universitas Muhammadiyah Malang. Pada tanggal 19 Januari 2024 hingga 19 Februari 2024, kelompok 25 Gelombang dua melakukan pengabdian masyarakat dengan tema “Penggalakkan Kesadaran Kebersihan Diri dan Workshop Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Guna Menyongsong Generasi Indonesia Emas 2045”.

Penyampaian materi oleh anggota kelompok 25 gelombang 2 UMM.

Dalam melaksanakan program kerjanya, kelompok yang beranggotakan lima orang ini memutuskan untuk memilih lokasi di Kabupaten Kepanjen, Malang Jawa Timur. Terdapat dua lokasi target, namun lokasi spesifik dalam pelaksanaan program workshop yakni Sekolah Alam MI Bilingual Al-Ikhlas Sengguruh.

Sangat disayangkan, bahwa pecandu narkoba di Indonesia umumnya berusia 11-24 tahun, yaitu pada usia produktif. Dan setiap tahunnya bertambah 12.161 orang/tahun. Kelompok 25 memberikan pengetahuan materi tentang NAPZA, dimana materi tersebut menjelaskan macam macam dari NAPZA dan juga bagaimana cara untuk mencegah generasi muda tidak menyentuh hal hal berbahaya seperti ini.

Penerapan PHBS dipandu anggota kelompok 25 gelombang 2 UMM.

Pada materi ini, kami juga turut mengikutsertakan siswa-siswi untuk bagaimana menolak ketika dia dihadapkan dengan lingkungan pecandu narkoba.

Selain menitik beratkan pada program pencegahan “NAPZA” kepada siswa-siswi Sekolah Alam MI Bilingual Al-Ikhlas Sengguruh. Kelompok PMM ini juga memiliki program mengenai penegakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah. Latar Belakang dipilihnya program kegiatan ini bukan lain karena kebersihan merupakan hal terpenting dalam kehidupan sehari-hari dan faktor pendukung utama untuk membantu kelancaran aktivitas manusia.

Antusiasme mitra PMM kelompok 25 gelombang 2, saat penyampaian materi


Ketika lingkungan bersih, maka aktivitas dapat dilakukan dengan nyaman, begitupun sebaliknya. Maka dalam menciptakan kenyamanan belajar mengajar di sekolah, tentunya kesadaran akan kebersihan hrs dimiliki seluruh warga sekolah, terlebih paras siswa-siswi yang ada.

Dalam memberikan sebuah materi PHBS, kelompok 25 juga memilih sebuah media pembelajaran interaktif. Selain pemberian berupa paparan materi PHBS, para mahasiswa tersebut juga menyediakan seperangkat alat mencuci tangan dan sikat gigi guna mengajarkan kepada siswa-siswi Sekolah Alam MI Bilingual Al-Ikhlas Sengguruh secara langsung atau yang dapat dikenal saat ini sebagai pembelajaran “role play”.

Mencuci tangan dan menyikat gigi merupakan salah satu langkah penting untuk kesadaran diri sendiri dalam hal kebersihan. Namun, dalam melakukannya bukan hal yang dapat dipandang sebelah mata. Maka, dilakukannya role play tersebut dengan tujuan agar, siswa-siswi dapat mengerti tata cara cuci tangan dan sikat gigi yang baik dan benar.

Proker PMM kelompok 25 gelombang 2 UMM wujdukan generasi emas

Kemudian diharapkan dari peragaan kegiatan yang mudah dipahami dan menerapkan materi yang telah di edukasikan tersebut dapat menjadi kebiasaan baik dalam jangka panjang.

Posting Komentar

0 Komentar