Subscribe Us

Edukasi-Praktek Silase Pakan, Dosen Peternakan UMM Penyuluhan Peternak Sapi Jabung

TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Melimpahnya hijauan di musim hujan kesempatan bagi peternak untuk menyimpan pakan hijauannya untuk musim kemarau. Nah terkait dengan cara menyimpan pakan hijauan menggunakan teknologi tepat guna di sampaikan pakar mikrobiologi untuk fermentasi pakan dan pupuk Universitas Muhyammadiyah Malang (UMM) Prof. Dr. Ir. Indah Prihartini, MP, IPU.

Dijelaskan Prof Indah, caranya pakan hijauan tersebut yang disimpan tidak kering dan nilai gizi atau protein tidak berkurang, serta dapat disimpan selama satu-dua bulan bahkan setahun. salah satunya menggunakan teknologi pengewatan pakan hijaun ternak Silase. Pakan hijaun seperti tebon jagung, rumput lapangan, rumput odot, Rumput Gajah, kemudian dikeringkan dengan kandungan air 60 persen. Sebelum disimpan dalam kondisi tertutup tanpa udara atau yang biasa disebut anearob.

Proses pembuatan pakan hijauan menggunakan teknologi silase, disampaikan Prof Indah saat penyuluhan peternak di Jabung, Kabupaten Malang  pada minggu tanggal 17 Maret 2024, dengan materi tentang silase, pakan komplit dan pembuatan pupuk organik di kelompok ternak di Jabung. Penyuluhan ini merupakan kegiatan Pengabdian Dosen Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para peternak mengenai pentingnya penggunaan silase dalam pakan ternak serta teknik-teknik pembuatannya.

Dr. Ir. Asmah Hidayati, MP. ahli hijauan pakan ternak sedang memberikan edukasi dan praktek langsung pembuatan silase

“Materi yang disampaikan dalam edukasi dan praktek tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan menerapkan atau mengaplikasikannya,” ujar Prof Indah.

Menurut Prof Indah , Silase merupakan pakan hijauan ternak yang diawetkan disimpan dalam kantong plastik kedap udara atau silo, drum, dan sudah terjadi proses fermentasi dalam keadaan tanpa udara atau anaerob. Proses silase ini melibatkan bakteri-bakteri atau mikroba yang membentuk asam susu, yaitu Lactis Acidi dan streptococcus yang hidup secara anerob dengan derajat keasaman 4(pH 4).

Dalam proses pembuatan silase, hijauan seperti rumput gajah atau rumput lainnya dipotong dan dikeringkan dengan kadar air sekitar 60% sebelum disimpan dalam kondisi tertutup tanpa udara atau silo, drum, atau kantong plastik yang kedap udara.

Pembuatan pupuk organik

Prof. Indah Prihartini  tujuan membuat Silase Untuk Pakan Ternak ini adalah Sebagai cadangan dan persediaan pakan ternak pada saaat musim tanpa penghujan (kemarau) panjang. Untuk meyimpan dan menampung pakan hijauan yang berlebih pada saat musim hujan, sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu pada saat musim kemarau, memanfaatkan pakan hijauan pada saat kondisi dengan nilai nutrisi terbaik seperti protein yang tinggi. Mendayagunakan sumber pakan dari sisa limbah pertanian ataupun hasil agroindustri pertanian dan perkebunan seperti bekatul, dedak, bungkil sawit, ampasa tahu, tumpi jagung, janggel jagung.

Kenapa harus silase? Prof Indah menyebutkan kemarau panjang bisa berakibat terhadap ketersediaan pakan ternak hijauan. Jika pasokan pakan menyusut bahkan sangat sulit didapat bisa mengancam keberlangsungan perternakan rakyat ataupun peternakan industri.

Selain itu, suhu lingkungan yang cukup tinggi juga berdampak terhadap sistem metabolisme dan termogulasi pada tubuh ternak. Salah satu solusinya penggunaan silase dalam pengolahan pakan untuk ternak ruminansia.

Edukasi kepada peternak dilanjutkan praktek membuat silase. Praktek tersebut didampingi oleh Prof Indah bersama tim pengabdian peternakan UMM.  

Salah satu peternak sapi perah asal Jabung, Agus (nama inisial) saat praktek membuat silase mengatakan pembuatan silase ini bisa menjadikan peternak berdaulat pakan ternaknya. Caranya dimulai dari pemilihan hijauan. Pilih hijauan segar dan berkualitas baik.

Pembuatan pakan konsentrat  bersama peternak

Hindari hijauan rusak atau terkontaminasi dengan bahan lain. Pencacahan (coper) Hijauan: Potong atau cacah hijauan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Untuk membantu proses fermentasi dan mengurangi risiko udara terperangkap di dalamnya.

Posting Komentar

0 Komentar