TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Usai terbentuk pengurus baru OPPM (Organisasi Pelajar Pondok Modern) Babussalam Al Firdaus, Desa Bocek, Karangploso, Kabupaten Malang, langsung membahas program kerja (proker). Pembahasan ini dijelaskan Pimpinan PM Babussalam Al Firdaus, ustadz Tomy Alvanso, M.Ag.
Menurut ustadz Tomy, pembahasan proker OPPM ini dalam kegiatan musyawarah kerja (musyker) pada hari senin (11/3) dan selasa (12/3). Selain musyker OPPM sekaligus koordinator gerakan Pramuka di PM Babussalam Al Firdaus. Saat musyker pengurus OPPM dan koordinator mengajak para santri ikut aktif penyusunan program kerja selama setahun ke depan dengan azas musyawarah.
 |
| Suasana musyker OPPM-Koordinator PM Babussalam Al Firdaus membahas proker setahun |
Program kerja ini, kata ustadz Tomy berperan sebagai peraturan pondok yang mengikat seluruh santri. Musyker dibagi menjadi tiga sesi yaitu sidang pleno, dimana para pengurus membacakan hasil musyawarah kerja tahun lalu/peraturan OPPM dan koordinator saat ini agar dicermati para santri.
Kedua sidang komisi dimana para santri dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan setiap bagian OPPM/koordinator dan dibagikan kertas ajuan untuk mengajukan perubahan redaksi, penghapusan ayat, atau penambahan ayat di dalam peraturan yang sudah dibacakan dalam sidang pleno, dan memusyawarahkannya bersama pengurus bagian masing-masing.
 |
| Suasana pleno OPPM dan Koordinator dalam musyker |
lalu terakhir sidang paripurna dimana seluruh kelompok dalam sidang komisi dan pleno berkumpul dan seluruh kertas ajuan yang telah disetujui pada saat sidang komisi ditentukan nasibnya oleh ketua OPPM apakah ajuan itu diterima atau tidak dengan ketukan palu.
Ustadz Tomy selaku pimpinan pondok mengungkapkan musyker OPPM-Koordinator ini sebagai bentuk pendidikan kepada para santri dalam aspek kehidupan yaitu bermusyawarah agar mencapai mufakat dan bertukar pendapat, ide satu dengan yang lain untuk kemaslahatan bersama dan menentukan nasib keorganisasian pondok satu tahun ke depan.
 |
| Musyker OPPM PM Babussalam Al Firdaus bentuk pendidikan santri bermusyawarah agar mufakat untuk kemaslahatan bersama menentukan nasib keorganisasian pondok setahun |
Ustadz Tomy menegaskan tentang pentingnya pendidikan keorganisasian kepada para santri karena organisasi diumpamakan sebagai roda penggerak/detak jantung pondok dan lembaga-lembaga lainnya dalam lingkup besar maupun kecil. Pada dasarnya suatu lembaga tidak akan berhasil mencapai tujuannya menjalankan tugasnya tanpa adanya organisasi. (humas pm babussalam al firdaus/hakim)
0 Komentar