TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Lingkungan yang kurang bersih bisa mempengaruhi psikosisal suatu lingkungan. Atas dasar inilah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 4 gelombang 1 (PMM 4 UMM) dengan menumbuhkan perilaku gerakan pemilahan sampah pada warga RT.03/ RW.06 Dusun Padi, Desa Talang Suko, Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengimplementasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
PMM 4 UMM Bhaktiku Negeri dilaksanakan selama 30 hari tematik Kebersihan Lingkungan. Saat melaksanakan program kerja PMM 4 UMM gelombang 1 di bawah arahan Dosen Pendamping Lapang (DPL) Adhyatman Prabowo, S.Psi, M.Psi, Psikolog. Sedangkan anggota terdiri mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang atas nama Weandy Putri Setya Wardana (202110230311179/Koordinator), Rully Rayi Anggraini (202110230311187/Sekretaris), Rifqi Adiyatma Nur Shafa (202110230311190/ Humas), Dita Septyani (202110230311228/Perkap,dan Delasyawla Nabilah Putri (202110230311235/PDD).
 |
| Tim PMM 4 UMM melatih ibu-ibu untuk membuat totebag ramah lingkungan. |
Menurut Koordinator PMM 4 UMM, Weandy Putri Setya Wardana, program kerja unggulan dengan gerakan sosialisasi informasi tentang lingkungan melalui kegiatan psikoedukasi, bagaimana cara menumbuhkan pola perilaku pemilahan jenis sampah pada masyarakat RT.03/RW.06, Desa Talangsuko. Materi psikoedukasi juga memaparkan sejumlah data dari berbagai sumber salah satunya SIPSN (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah).
Hal ini agar sejak awal masyarakat sadar bahwa saat ini penumpukan sampah semakin meningkat, sehingga masyarakat harus bijak melakukan pemilahan sampah dan mengelolanya hingga tuntas.
 |
| Pemberian tong sampah oleh PMM 4 UMM kepada warga |
“Iya memang warga masih kurang memiliki kesadaran penuh bagaimana cara mengelola sampah dengan baik dan bijak,” keterangan Ketua RT.03/RW.06.
Hasil psikoedukasi oleh PMM 4 UMM ada beberapa warga yang memahami dan langsung berencana mempraktikannya di rumah masing-masing. Namun, ada juga beberapa warga yang masih menunggu project ini.
Salah satu warga mengatakan “Untuk sampah sebagian besar berasal dari rumah tangga yang tentu saja dikelola ibu-ibu mbak,” kata Ketua RT.03/RW.06.
 |
| Taman TOGA dari PMM 4 UMM untuk warga |
Menariknya, tim PMM 4 UMM mengajak ibu-ibu membuat kerajinan sederhana berupa menghias totebag ramah lingkungan. Hasil observasi PMM 4 UMM seperti, masih banyak rumah warga tidak mempunyai tong sampah sehingga pembuangan sampah tidak beraturan dan kebanyakan dari warga memilih untuk membakar sampah-sampah tersebut di depan atau di belakang halaman rumah.
Akibat dari membakar sampah rumah tangga berupa plastik, dan kayu yang dicat berbahaya bagi lingkungan, karena bahan-bahan tersebut melepaskan bahan kimia beracun yang mencemari udara. Udara yang tercemar karena asap pembakaran sampah dapat dihirup oleh manusia dan hewan, yang seharusnya lebih baik jika sampah-sampah tersebut dikubur di tanah. Sehingga jalan ditempuh PMM 4 UMM dengan membuat tong sampah beserta plang lingkungan.
PMM 4 UMM juga memberikan edukasi terkait menjaga kesehatan dengan memanfaatkan tanaman TOGA. Anggota PMM 4 UMM memberi tanaman TOGA berserta dengan nama latin dan juga manfaat pada setiap jenis tanamannya.
Terdapat kesan dan pesan yang disampaikan warga setempat yaitu, “Ini mba kesannya jadi warga itu memiliki tempat sampah yang berada diluar rumah, sebelumnya kan tidak ada ya mbak dan untuk pesannya itu semoga lancar kuliahnya dan kembali ke sini lagi ya mbak,”. (rilis: pmm 4 umm gelombang 1)
0 Komentar