TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Penuh kasih sayang di tengah perbedaan -Bhineka Tunggal
Ika- satu hal penting yang mulai ditanamkan sejak dini oleh Sekolah Dasar Islam
Terpadu (SDIT) Insan Permata Malang. Hal itu dibangun dalam kegiatan Project
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang disesuaikan dengan alur TERPADU
(Telaah, Eksplorasi, Rumuskan, Presentasikan, Aplikasikan, Duniawi, dan
Ukhrawi). Seperti yang disampaikan oleh Koordinator Jenjang 1, ustadzah Uswatun
Khasanah S.Pd., kegiatan di jenjang satu (Kelas 1) ini para siswa akan banyak
mengenal keberagaman (1/3).
![]() |
| Presentasi makanan tradisonal |
“Kenapa kami mengambil tema Bhineka Tunggal Ika, karena
kami mencoba memahami pemikiran anak-anak seperti contoh kenapa aku suka
ini, tapi temanku tidak? Kenapa temanku
seperti itu? Kenapa dia bisa ngomong bahasa Madura?, kenapa kulitnya
putih? Kenapa
aku harus memaksa temanku menyukai hal yang dia tidak suka, yang kadang jadi
pemicu pertengkaran dan masih banyak lagi.
Jadi kami ingin menekankan kepada anak-anak bahwasannya kita semua
berbeda nak, maka dari itu kenapa kita harus saling menghormati, dan saling
sayang antar teman" ucap ustadzah Uswah menirukan beberapa
pertanyaan muridnya.
![]() |
| Persembahan kreasi tari tradisional dari ustadzah SDIT Insan Permata Malang |
Kegiatan P5 jenjang satu dilakukan selama dua pekan (26
Februari-1 Maret) dan terbagi menjadi pekan pertama dan kedua. Dijabarkan oleh ustadzah
Uswah, pada pekan pertama siswa lebih banyak mengenal apa itu perbedaan dan
bagaimana menyikapinya.
Beberapa agenda yang dilakukan ada beragam. Pada hari
pertama siswa menonton bersama tayangan keberagaman Indonesia yang menampilkan
banyak pulau, suku, budaya, dan agama. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan
wawancara antar teman kelas untuk mengenal asal, tempat lahir, makanan minuman
favorit, dan panggilan orang tua temannya. Hal tersebut terus dilakukan
berlanjut hingga level antar kelas, warga sekolah, dan bahkan keluarga.
![]() |
| Makan bersama hidangan tradisional |
“Karena kami juga mengambil kutipan hadis man la
yarham la yurham, barang siapa yang tidak menyayangi maka Allah juga tidak
sayang.” Imbuh ustadzah Uswah agar siswanya termotivasi untuk saling
menyayangi.
Selanjutnya dalam kesempatan mewawancari warga sekolah
(petugas kantin, kebersiahan, catering, satpam, dll), siswa juga ditugasi untuk
bertanya tentang mainan tradisional apa yang pernah dimainkan. Dalam sesi ini
siswa akan belajar berkomunikasi dan adab berbicara dengan orang yang lebih
tua. Setelah itu siswa dikenalkan langsung permainan tradisional yang sudah
mereka ketahui dan bermain bersama.
Setelah semua wawancara selesai, masing-masing kelompok
(antar jenjang) mempresentasikan hasil wawancaranya dan merefleksi bersama
bahwa sungguh banyak perbedaan yang ada di sekitarnya.
![]() |
| Outbond Rayakan Prestasi di Batu Eduplay |
“Jangankan di Indonesia ternyata dalam satu kelas atau
satu keluarga saja bisa sangat beragam, dan akhirnya disitu kami menekankan
kepada anak-anak bahwasannya
perbedaan itu sangat indah. Orang tua kalian saja beda, ustadz ustadzah
juga beda beda tapi semua sayang sama kalian, lalu kami bacakan dan jelaskan
secara sederhana Qur'an surah Al Hujurat ayat 13.” sambung ustadzah Uswah.
Menuju pekan kedua, ustadzah Uswah menyebutkan pada pekan
ini siswa lebih banyak melakukan praktik. Beberapa praktik seperti membuat
batik celup, cooking class membuat Jasuke (Jagung Susu Keju), dan
outbond.
![]() |
| Batik celup buatan murid SDIT Insan Permata Malang |
Pada saat membuat batik celup, siswa dikenalkan bahwa
batik adalah salah satu budaya kebanggaan Indonesia. Setelah itu masing-masing
kelompok membuat karyanya sesuai selera mereka. Hasil karya tersebut
selanjutnya dipamerkan dalam kegiatan Outbond Rayakan Prestasi yang
dilaksanakan di Batu Eduplay. Selain memamerkan karyanya, para siswa juga
melaksanakan kegiatan lain seperti morning activity (Sholat Dhuha,
Dzikir, Hafalan, dll), senam P5, dan fun games.
Pada hari berikutnya siswa ditugasi untuk menyiapkan
hadiah dengan nominal yang disepakati. Hadiah tersebut akan ditukarkan antar
teman kelas. Sesuai kesepakatan Tim Jenjang 1, Di
antara akhlak Rasulullah yang mulia
dalam bermuamalah dengan manusia adalah
dengan bertukar hadiah.
![]() |
| Foto bersama para ustadzah |
Hingga tiba di puncak P5 dengan agenda Gebyar Nusantara.
Dalam kegiatan ini, jelas ustadzah Uswah, masing-masing kelompok yang sudah
ditentukan di awal pekan akan membawa makanan tradisional yang berbeda-beda.
Selain itu siswa juga memakai busana adat atau baju batik. Masing-masing
kelompok ditugasi untuk mempresentasikan makanan tradisionalnya. Setelah itu
kegiatan dilanjutkan dengan makan bersama dan ditutup dengan pembagian reward dan
muroja'ah juz 30 dari keseluruhan rangkaian
P5 jenjang satu. (reporter: hamara)








0 Komentar