Subscribe Us

Webinar Diseminasi Hasil Riset, Bahas Digitalisasi Ekonomi-SDG’s Dalam Pandangan Ekonomi Islam

 

TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Prodi Ekonomi Syariah (Ekos) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang (FAI UMM) menggelar Webinar Diseminasi Hasil Riset (7/6). Kegiatan dilakukan secara daring melalui Zoom dengan tajuk “Digitalisasi Ekonomi dan Sustainable Development Goals dalam Perspektif Ekonomi Islam”.

Membuka acara webinar, Dekan FAI UMM, Prof. Dr. Khozin, M.Si, mengapresiasi kepada Prodi Ekos UMM yang telah melakukan kegiatan riset kolaboratif dengan beberapa perguruan tinggi. Yang dalam kesempatan ini juga hadir sebagai narasumber dalam webinar.

Kaprodi Ekos UMM, Dr. Rahmad Hakim, S.H.I., M.MA., yang mengupas tentang zakat dan kaitannya dengan SDG’s

Selain itu Khozin juga meminta seluruh peserta webinar (mahasiswa) yang berjumlah 100 orang lebih yang bergabung untuk menyimak dan mengambil banyak pelajaran dari para narasumber. “Tentu saja butuh kerja keras, kerja cerdas, dan ketekunan. Pintar saja tidak cukup. Saya minta para mahasiswa mempersiapkan diri dengan baik di tengah tantangan zaman ini.” pesan Dekan FAI UMM.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh tiga narasumber yang dipandu oleh Sri Cahyaning Umi Salama, S.E.I., M.Si selaku moderator. Materi pertama dibawakan oleh Dosen Ekonomi Islam Universitas Darussalam Gontor, Adib Susilo, S.HI, M.SI, tentang Generasi Muda dan Era Digital, tantangan dalam mencapai SDG’s. Adib menjelaskan mulai dari kenapa dunia digital menjadi penting dan bagaimana perkembangan digitalisasi yang membawa banyak pengaruh di mayarakat.

Suasana Webinar Diseminasi Hasil Riset (7/6) Digitalisasi Ekonomi dan Sustainable Development Goals dalam Perspektif Ekonomi Islam

Dilanjutkan dengan materi kedua oleh Dosen Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah YogyakartaSatria Utama, S.E.I., M.E.I., dengan materi berjudul dynamics of digital banking and finance in Indonesia. Satria banyak memberikan gambaran seperti salah satunya penggunaan digital payment. Menurut Satria dengan perkembangan yang ada selalu timbul permasalahan baru seperti kasus investasi bodong dan pinjol yang saat ini cukup meresahkan.

Posting Komentar

0 Komentar