TABLOIDMATAHATI.COM – Menarik closing Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) di bawah Dosen Pembimbing PKM, Dr. Dyah Worowirastri Ekowati, S.Pd, M.Pd. Apa hal menarik tersebut? Dyah mengungkapkan hal menarik dimaksud adalah tanda tangan MoU dengan mitra PKM.
Yakni SD Muhammadiyah 9 Kota Malang serta Majelis Dikdasmen PNF PDM Kota Malang. Materi MoU secara umum terkait tindaklanjut program PKM yang sudah dilaksanakan tentang Ecocraft: Menghidupkan Keterampilan Motorik Anak Autis Melalui Ecobrick dan Terapi Bermain Dalam Program Pembelajaran Individual Di SD Muhammadiyah 9 Malang.
![]() |
Penyerahan produk Ecobrik hasil karya siswa berkebutuhan khusus SDM 9 Malang yang didampingi tim PKM UMM, disaksikan kepsek SDM 9 Malang dan ketua Majelis Dikdasmen PNF Kota Malang |
Sekedar diketahui, kata Dyah, tim PKM yang dibimbingnya terdiri dari lima anggota atas nama Muhammad Shodiq Ash Sidqi, Aulia Icha Saputri, Ardelia Salsabila Rahman, Weandy Putri Setya Wardana, serta Nurlaila. Mereka berasal dari Prodi Matematika PGSD dan Fakultas Psikologi UMM. Agar program yang sudah terlaksana berkelanjutan, maka dilaksanakan MoU antara Fakultas Psikologi UMM dengan SDM 9 Kota Malang.
![]() |
Penyerahan dana bantuan |
Mengingat Fakultas Psikologi UMM di dalamnya terdapat lembaga Arunika yang mengakomodir terapi anak-anak berkebutuhan khusus seperti autis dan semisalnya. Sehingga memudahkan bimbingan anak-anak berkebutuhan khusus untuk selanjutnya.
Selain itu, lanjut Dyah, Fakultas Psikologi UMM juga melaksanakan MoU dengan Majelis Pendidikan Dasar Menengah Pendidikan Non Formal (Dikdasmen PNF) PDM Kota Malang. Tanda tangan MoU juga dilaksanakan antara Prodi Matematika PGSD UMM dengan Majelis Dikdasmen PNF Kota Malang.
![]() |
Menunjukkan MoU |
“Melalui MoU ini, setelah penutupan PKM kami memberikan tindaklanjut dengan mengimbaskan adanya dampak positif dengan kerjasama-kerjasama berikutnya antar lembaga terkait,” ujar Dosen Prodi Matematika PGSD UMM ini.
Dalam MoU ini, tandas Dyah mengutamakan adanya pelatihan motorik bagi siswa autis dengan melalui ecocraft dan terapi bermain. Ecocraft ini merupakan karya yang berbahan dasar sampah unorganic atau sampah plastic. Karya tersebut sebagai terapi bermain untuk meningkatkan daya motoric siswa autis.
![]() |
Suasana penandatanganan MoU |
Bentuk karya tersebut diantaranya tempat pensil, rak mukena serta beberapa karya bermanfaat lain. Karya yang sudah berbentuk produk ini saat momentum MoU diserahkan ke sekolah. “Ini artinya program PKM kami tidak hanya melatih kemampuan motorik siswa autis saja, sekaligus mendaur ulang adanya sampah unorganic tadi,” ucap Dyah.
Agar dampak positif ini dapat lebih luas dilaksanakan, tambah Dyah, tim PKM juga memberikan buku panduan tentang bagaimana melatih kemampuan motoric anak autis melalui karya atu produk ecocraft. (tim pkm/don)
0 Komentar