WAJO – Program yang dilakukan Lazismu Wajo ini termasuk menarik bagi masyarakat untuk mendukung gerakan filantropi yang dimiliki Lazismu Wajo. Program tersebut dijelaskan Ketua Lazismu Wajo, ustadz Sulaeman Nyampa, yang bekerja sama dengan sejumlah pemilik kendaraan angkutan umum di Wajo.
Menurut ustadz Sulaeman, tarif Rp 150.000 untuk perjalanan dari Sengkang ke Makassar dan Makassar ke Sengkang, Rp 15.000 akan disalurkan sebagai infak, ditambah dengan infak dari driver secara pribadi sebesar Rp 5.000, sehingga total infak yang terkumpul adalah Rp 20.000 per perjalanan.Wasengkah Wajo – Kota Makasar – Sengkah.Penumpang kendaraan rute tersebut harsu mengeluarkan biaya Rp 150 ribu. Menariknya sepuluh persen dari biaya ini di donasikan kepada Lazismu Wajo. Termasuk sopir kendaraan juga menambah Rp 5.000. Jadi total Rp 20 ribu.
Bahkan, tanda sustadz Sulaeman Nyampa, antara Lazismu Wajo dengan pemilik jasa angkutan umum rute dimaksud sudah tanda tangan kerjasama. Dana yang terkumpul dari sebagian keuntungan akan disalurkan untuk mendukung berbagai program Lazismu Wajo, seperti bantuan kebencanaan, pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, ibadah, dakwah, dan lingkungan. Dengan demikian, Transfortasi tidak hanya memfasilitasi mobilitas tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Peluncuran Transfortasi ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Banyak yang menyambut baik inisiatif ini dan berharap bahwa model bisnis seperti ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk mengintegrasikan kegiatan sosial dalam operasional mereka.
Transfortasi telah membuka jalan baru dalam dunia transportasi dengan mengintegrasikan kegiatan sosial dalam layanan mereka. Dengan model berbagi keuntungan untuk infak kemanusiaan, Transfortasi tidak hanya memfasilitasi mobilitas tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Diharapkan, inisiatif ini dapat menginspirasi lebih banyak perusahaan untuk mengadopsi model bisnis yang berdampak sosial positif. (rilis lazismu wajo/don)
0 Komentar