MALANG- Bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi bidang pengabdian masyarakat, tim pengabdian masyarakat Politeknik Negeri Malang (Polinema) membangun pagar tembok untuk pengaman lingkungan di RT.04/RW.16, Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Menurut Sugeng, salah satu warga di RT.04/RW.16, Desa Ngenep, lokasi pembangunan pagar tembok awalnya berupa tanah kosong yang berhubungan dengan wilayah lain dan persawahan, sehingga potensi kerawanan lingkungan dan gangguan keamanan meningkat, karena orang luar bebas keluar masuk ke lingkungan tersebut.
Dulu, tandas Sugeng, di lokasi tersebut pernah berdiri pagar bambu dan seng, namun setelah tiga tahun lebih kondisinya rusak sementara warga tidak mampu memperbaiki kembali dengan pagar yang permanen.
Atas dasar realitas inilah, Nurhadi, warga setempat sekaligus dosen Polinema, mengusulkan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) membangun pagar permanen untuk mengurangi potensi kerawanan lingkungan sehingga keamanan warga lebih terjamin.
Nurhadi menginformasikan pemasangan pagar pengaman dilakukan tim PKM Polinema sekitar dua pekan yakni 16-30 April 2025. Melibatkan enam dosen anggota tim pengabdian masyarakat, lima mahasiswa, dua orang tukang harian lepas dibantu partisipasi aktif warga setempat.
“Tujuan Pembangunan pagar ini untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang rawan di area tanah kosong di wilayah tersebut, dikawatirkan munculnya gangguan keamanan. Melalui Pembangunan pagar secara pemanen menyebabkan orang dari luar wilayah tidak lagi bebas bebas keluar masuk ke lingkungan tersebut,” ujar Nurhadi.
Detailnya, Nurhadi menjelaskan desain konstruksi pagar terdiri dari tiga bagian utama, yaitu pondasi, pilar, dan dinding. Pondasi pagar terbuat dari pasangan batu kali dengan penguat besi, sepanjang 7 meter, sedalam 1 meter. Di atas pondasi dipasang konstruksi ring cor sepanjang 7 meter dan tinggi 0,25 meter.
Pilar pagar didesain terdiri dari tiga pilar kontruksi cor setinggi 3 meter, lebar 0,25 meter. Dinding pagar didesain dari bata ringan setinggi 3 meter dan lebar 7 meter. Dinding pagar menggunakan bata ringan karena memiliki beberapa keunggulan, yaitu rapi dan presisi. Proses pemasangan/instalasi lebih mudah, serta dapat menyerap panas dengan baik sehingga bangunan akan terasa nyaman karena sejuk (Umar et al., 2025).
Tahap memasang pagar pertama menyiapkan alat dan bahan, kedua membersihkan area tanah kosong, ketiga menggali pondasi, keempat memasang dan mengecor pondasi, ring, pilar, sedangkan kelima memasang bata ringan sebagai dinding pagar, dan keenam finishing.
Pondasi pagar pengaman dibuat konstruksi cakar ayam dengan membuat galian sebanyak tiga titik. Yakni pada sisi ujung kanan, kiri dan tengah pagar. Ukuran galian pondasi (panjang x lebar x kedalaman): 0,5 x 0,5 x 1 meter. Konstruksi pondasi cakar ayam agar memiliki kekuatan yang cukup baik untuk menahan beban dinding tembok di atasnya. Menurut (Rohman et al., 2025) bahwa pondasi cakar ayam menjadi solusi efektif dalam meningkatkan stabilitas struktur bangunan, terutama pada daerah dengan kondisi tanah yang lunak dan bergerak.
Setelah pembangunan pagar tuntas, tambah Bapak Nurhadi, pihak RT.04/RW.16, Desa Ngenep, sebagai mitra kegiatan mengucapkan terimakasih kepada Polinema atas pengabdian masyarakat ini keamanan lingkungan menjadi lebih baik dan kondisi tanah kosong yang sebelumnya ditumbuhi pohon liar dan semak belukar menjadi bersih kembali. (tim plts pkm dosen polinema/don)
0 Komentar