Subscribe Us

Inovasi Pestisida Nabati HMPS Agroteknologi UMM Raih PPK Ormawa Kemendiktisaintek




MALANG – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menorehkan prestasi nasional dengan meraih Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dari Kemendiktisaintek. Hal ini dijelaskan Koordinator PPPK Ormawa Argoteknologi UMM M. Ahdi Furqon.

Bahwa selain dirinya PPK Ormawa Agro teknologi UMM beranggotakan Jufveda Farrelatha Firoos, Sabrina Alvivie Putri, Mohammad Zulfikar Amin, Naufal Yustisia Arif, Hisyam Bima, Ekhsantama, Taufiq Ramadhan, Muhamad Riziq Ramadhani, Annisa Nur Ramadhan, Rizki Fitriana Wulandari, Mahbubatul Islamiyah dan Muhammad Jabal. Kelompok ini di bawah arahan Dosen Pembimbing Ilmam Zul Fahmi, SP., M.Sc .

Menurut Koordinator PPK Ormawa Agroteknologi, Ahdi ada yang menarik dari karya mereka yakni inovasi Pestisida nabati untuk membasmi lalat buah. Inovasi tersebut mendapat dukungan dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Karangploso. Bahkan inovasi tersebut sudah di sosialisasi kepada petani yang tegabung dala Kelompok Tani Sri Rejeki, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Bocek, Karangploso, Kabupaten Malang.

Tema sosialisasi tersebut Pestisida Nabati Berbasis Tanaman Lokal Desa yang diselenggarakan di Balai Desa Bocek, dengan pemateri BPP Karangploso, serta peserta Kelompok Tani Sri Rejeki, Gapoktan Bocek, dan mahasiswa UMM. Usai sosialisasi mahasiswa HMPS Agroteknologi mengajak peserta praktik membuat pestisida nabati dari bahan lokal.

Bahan lokal tersebut antara lain serai merah, daun sirsak, daun mimba, lidah buaya, labu siam, dan daun afrika. Peserta diperkenalkan dengan kandungan aktif masing-masing bahan, seperti saponin, flavonoid, dan alkaloid yang berfungsi sebagai penolak sekaligus pembunuh hama.

Simulasi pembuatan ini berlangsung interaktif, dengan banyak pertanyaan dari petani terkait dosis, teknik penyimpanan, hingga keamanan pestisida nabati pada tanaman konsumsi.

Dijelaskan Ahdi, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian PPK-Ormawa HMPS Agroteknologi UMM yang juga mengusung Augmentorium, teknologi berbasis IoT untuk pengendalian lalat buah. Sinergi antara inovasi teknologi modern dan pemanfaatan kearifan lokal berupa pestisida nabati diharapkan mampu mendorong terciptanya pertanian yang lebih sehat, adaptif, dan berdaya saing tinggi.

Di tempat sama, Kaprodi Agroteknologi UMM, Dr. Agus Zainudin, MP, inovasi yang dihasilkan masiswa PPK Ormawa Agroteknologi UMM wujud pentingnya penerapan pengendalian hama yang ramah lingkungan. Pestisida nabati dapat menjadi solusi strategis untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pestisida kimia sintetis.

Sementara itu, perwakilan Direktorat Kemahasiswaan UMM, Dr. Zainul Anwar, S.Psi., M.Psi., Psikolog, memberikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa dalam mendampingi masyarakat desa melalui program inovatif yang mendukung keberlanjutan pertanian.

Pada sesi utama, perwakilan dari BPP Karangploso sekaligus pemateri, Harianto, menyampaikan materi tentang pengendalian hama lalat buah (Bactrocera sp.). Pestisida nabati merupakan pilihan tepat bagi petani karena mudah dibuat, biaya murah, dan ramah lingkungan.

“Pestisida nabati adalah alternatif yang aman dan dapat diproduksi sendiri oleh petani. Dengan memanfaatkan tanaman lokal seperti yang diperkenalkan mahasiswa, petani bisa lebih mandiri sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem,” ujar Harianto.

Ketua Gapoktan Desa Bocek, Anata, menyampaikan bahwa sosialisasi ini sangat bermanfaat. “Kami merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini. Bahan-bahan yang digunakan mudah ditemukan di sekitar desa, sehingga petani bisa langsung mencoba. Harapan kami ke depan adalah adanya formulasi pestisida nabati yang tidak hanya menekan hama dewasa, tetapi juga bersifat mematikan telur lalat buah agar serangannya dapat ditekan sejak awal,” ungkapnya. (ppk ormawa agroteknologi umm)

Posting Komentar

0 Komentar