Subscribe Us

Mahasiswa PMM UMM-Komunitas Tangan Surga Galang Donasi untuk LKSA As-Sofyan Ambulu, Jember

Tim PMM UMM bersama pengurus LKSA As Sofyan, Ambulu, Jember


JEMBER- Sosial dan mulia apa yang dilakukan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam kelompok Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (PMM UMM) di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) As-Sofyan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, (2/8) 2025.

Menurut Koordinator PMM UMM, Bagas Aditya Pratama bahwa PMM UMM ini selain dirinya juga beranggotakan Zhafira Salsabila (Sekretaris), Putri Octa Wahyuningtyas (Bendahara), M. Rafli Habibi (Humas), Toffa Reizzal Prasetyo (PDD). Mereka dalam melaksanakan program kerja (proker) di bawah bimbingan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Nawang Sulistyani, M.Pd. Perlu diketahui, pelaksanaan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (PMM UMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi Hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang.

Salah satu bentuk hilirisasi tersebut di bidang sosial kemasyarakatan, kata Bagas dengan menggalang donasi di media sosial khususnya Instagram untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) As-Sofyan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember. Penggalangan donasi kemanusiaan ini PMM UMM menggadeng komunitas kemanusiaan Tangan Surga.

Perlu diketahui komunitas kemanusiaan Tangan Surga sebuah organisasi sosial yang aktif menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan khususnya di wilayah Jawa Timur.

“Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa tidak hanya dituntut cerdas secara akademik, tetapi juga mampu hadir dan memberi kontribusi langsung untuk masyarakat, terutama kelompok rentan seperti anak-anak di panti asuhan,” ujar Bagas.

Sementara itu Bidang Humas PMM UMM, M. Rafli Habibi menambahkan proker yang dilaksanakan PMM UMM ini bermula dari kunjungan ke LKSA As-Sofyan dalam rangka program pengabdian. Saat itulah tumbuh empati untuk menyusun program kerja yang bisa mebantu meringankan kebutuhan sehari-hari LKSA As-Sofyan. Dari sinilah muncul gagasan proker donasi berbasis digital melalui media sosial, khususnya Instagram.

Tujuannya, agar informasi dapat menyebar dan menjangkau audiens lebih luas, dan mengajak lebih banyak orang untuk berpartisipasi. Atas dasar inilah PMM UMM memperluas dampak dan memperkuat distribusi donasi menggandeng komunitas Tangan Surga. Kolaborasi ini sangat strategis mengingat Tangan Surga memiliki kredibilitas baik dalam penyaluran bantuan sosial dan telah menjangkau banyak wilayah pelosok di Jawa Timur.

Dijelaskan Rafli komunitas Tangan Surga tidak hanya membantu dari sisi distribusi, tetapi juga mendukung publikasi dan membangun kepercayaan donatur melalui transparansi serta pelaporan yang jelas. Melalui akun Instagram mereka, mahasiswa PMM UMM membagikan berbagai konten seputar kegiatan donasi, mulai dari video ajakan, informasi kebutuhan panti, hingga progres donasi secara berkala.

Alhamdulillah, respon publik cukup positif. Dalam beberapa hari dukungan mulai mengalir dari mahasiswa lain, alumni, hingga masyarakat umum yang tersentuh dengan aksi tersebut. Donasi yang terkumpul kemudian digunakan untuk membeli kebutuhan utama panti seperti sabun cuci, perlengkapan mandi, makanan ringan untuk anak-anak, serta beberapa alat tulis yang dapat menunjang kegiatan belajar mereka.

Rafli mengungkapkan penyerahan donasi dilakukan secara langsung ke LKSA As-Sofyan oleh tim PMM UMM, didampingi perwakilan komunitas Tangan Surga, yaitu Ibu Nawang Sulistyani M.Pd, sekaligus sebagai DPL PMM UMM. Momen ini berlangsung penuh simpati dan rasa haru. 

Aksi sosial ini menunjukkan bagaimana peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial bisa benar-benar diwujudkan dalam bentuk konkret. Dengan memanfaatkan potensi digital, membangun kolaborasi lintas komunitas, dan terjun langsung ke lapangan, mereka menjadi bagian dari solusi terhadap permasalahan sosial yang nyata di masyarakat. Meski program donasi ini merupakan bagian dari kegiatan PMM yang bersifat sementara, tim mahasiswa berharap gerakan seperti ini terus dilanjutkan oleh komunitas kampus maupun individu yang terinspirasi dari kegiatan ini.

“Melalui gerakan kecil ini, mereka telah membuktikan bahwa mahasiswa mampu menjadi wajah harapan bagi mereka yang membutuhkan. Karena sejatinya, pengabdian bukan sekadar kewajiban, melainkan panggilan hati untuk hadir dan berbagi,” ujar Rafli. (rilis: pmm umm/don)

Posting Komentar

0 Komentar