Subscribe Us

Mahasiswa UMM Ubah Limbah Peternak Desa Tempeh Jadi Pupuk Organik


LUMAJANG – Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri melaksanakan program kerja (proker) DI Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, mendampingi para peternak konvensional menyambut digitalisasi dan teknologi.

Menurut Koordinator PMM Bhaktiku Negeri UMM, Vemas Wika Putra, pelaksanaan proker ini selain dirinya juga beranggotakan A. Kurzany Akbar (202310110311188), Akmal Kautsar Ristio (202310110311190), Nigel Firdauzza R.D.E (202310110311224), Ramadya Faiza R. (202310110311196). Mereka di bawah arahan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Falistya Roisatul Mar’atin Vemas Nuro, S.Pd, M.Pd. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Menurut Vemas, pelaksanan proker sejak 21 Juli hingga 29 Agustus 2025 mengusung tema Mengembangkan Potensi Peternak Lokal: Mengolah Limbah Kotoran dan Digitalisasi Peternak Konvensional. Fokus utamanya bagaimana mengubah permasalahan menjadi peluang, sekaligus membantu peternak meningkatkan daya saing.

Mewujudkan tema tersebut, mahasiswa PMM UMM mengolah limbah kotoran hewan menjadi pupuk organik, sehingga tidak mencemari lingkungan. Prosesnya melalui metode fermentasi sederhana yang ramah lingkungan namun efektif.

Vemas menjelaskan inovasi ini memberikan manfaat kepada warga tentang terjaganya lingkungan dan membuka peluang ekonomi baru. Pupuk organik hasil olahan bisa dipakai petani setempat bahkan dipasarkan melalui platform digital marketplace. Hal ini menambahkan hasil peternakan tidak hanya daging atau susu, tetapi juga produk turunan yang bermanfaat bagi sektor pertanian.

Selain pengolahan limbah, mahasiswa PMM UMM juga memperkenalkan digitalisasi peternakan. Peternak dilatih menggunakan aplikasi sederhana untuk mencatat data produksi, kesehatan ternak, hingga strategi pemasaran.

Agar peternak tidak tertinggal di era serba digital. Kalau peternak bisa memanfaatkan teknologi, mereka tidak hanya bergantung pada pasar tradisional tetapi sudah menembus pasar global (online) sehinga lebih luas dikenal.

Kata Vemas, proker lain PMM Bhaktiku Negeri UMM menggelar berbagai kegiatan sosial bersama warga. Diantaranya penghijauan dengan memanfaatkan pupuk organik hasil olahan. Kerja bakti membersihkan lingkungan desa. Sosialisasi hukum tentang penipuan online, agar masyarakat lebih waspada terhadap kejahatan siber.

Berikutnya promosi kampus UMM di Sekolah Menengah Atas (SMA). Proker ditutup kegiatan penyerahan cinderamata kepada Kepala Desa Tempeh Tengah sebagai simbol perpisahan dan apresiasi.

Sementara itu Dosen Pembimbing Lapangan, Falistya Roisatul Mar’atin Nuro, S.Pd, M.Pd, mengapresiasi mahasiswa yang mampu menghadirkan solusi nyata. Mahasiswa tidak hanya belajar di kampus, tetapi juga turun ke lapangan. Program ini menunjukkan bahwa ilmu yang mereka miliki bisa langsung diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Warga Desa Tempeh Tengah menyambut baik inisiatif ini. Dengan adanya pengolahan pupuk dan pelatihan digital, mereka berharap usaha ternak di desa dapat terus berkembang. Perekonomian lokal pun berpotensi meningkat karena hasil peternakan bisa dipasarkan lebih luas, baik secara offline maupun online.

Program ini diharapkan menjadi awal dari perubahan besar bagi peternak konvensional di Lumajang, sekaligus menjadi contoh nyata bagaimana mahasiswa dapat menjadi agen perubahan di masyarakat. (rilis: pmm bhaktiku negeri umm/don)

Posting Komentar

0 Komentar