MALANG – Fasilitas vokasi lengkap, ditunjang kurikulum pembelajaran dan guru yang ahli menjadikan SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi (SMK Mutu) menjadi sekolah rujukan nasional bahkan menyonsong naik kelas sebagai vokasi internasional. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah siswa asal negara Malaysia yang memilih SMK Mutu sebagai tempat belajarnya.
Nah terkait internasionalisasi program ini, Kepala SMK Mutu Gondanglegi ustadz Munali, ST, M.Pd, beberapa hari melaksanakan belajar Project Based Learning (PBL) bersama Majlis Dikdasmen PNF Jawa Timur studi ke sejumlah sekolah di Singapura yang memiliki keunggulan program penguatan kompetensi bagi siswanya. Selain Marshall Cavendish Education (MCE), juga Lotus Bridge International School (LBIS).
Saat berada di Lotus Bridge International School, ustadz Munali disambut oleh pimpinan sekolah, Mr Bhajan Singh, dan para guru-siswa, kemudian berkeliling melihat suasana kelas, melihat tampilan siswa, menyanyi bersama, menari tarian India, sebagai bentuk budaya yang dikembangkan sekolah yaitu seni.
Usai melihat sekilas kondisi dan beberapa aksi siswa, ustadz Munali bersama rombongan diajak melihat proses pembelajaran siswa. Salah satunya persentasi siswa dalam pembelajaran IPA, tentang tekanan, dan energi terbarukan.
“Kami juga memperoleh materi praktik baik dari Mr Jauhari, salah satu guru senior di Lotus Bridge Ingernational School. Mr Jauhari pernah mengelola sekolah international di Bandung sekitar lima tahun. Sehingga menceritakan pengalaman kondisi antara sekolah di Indonesia dan Singapura yang penuh dinamika dan perbedaan cara pengelolaan,” ujar ustadz Munali.(humas/don)
0 Komentar