![]() |
PMM UMM saat melaksanakan prokernya. |
MALANG – Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (PMM UMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi Hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang, dalam menjawab tantangan permasalahan kesehatan masyarakat, khususnya isu stunting pada anak-anak.
Hal ini dijelaskan Koordinator PMM UMM Anita Dwi Septiani disapa Anita bahwa PMM UMM tersebut selain dirinya juga beranggotakan Azzah Nada Farhah, Risa Tri Aprilianti, dan Shofi Maulidya Rahma. Mereka dalam melaksanakan program kerja di bawah bimbingan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Amalia Nur Adibah S.T., M.PWK. PMM UMM ini melaksanakan pengabdian di Desa Jatikalang, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo.
Anita mengungkapkan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang melaksanakan program kerja ini sejak 21 Juli – 21 Agustus 2025 fokus pada edukasi dan penyuluhan gizi seimbang kepada ibu-ibu yang memiliki anak balita dan anak usia sekolah dasar. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kontribusi akademik mahasiswa dalam membantu pemerintah menurunkan angka stunting yang masih menjadi salah satu isu prioritas nasional.
Menurut Anita, program ini dilatarbelakangi oleh tingginya prevalensi stunting di Indonesia yang sebagian besar disebabkan oleh kurangnya asupan gizi, pola makan yang tidak seimbang, dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi dalam masa pertumbuhan anak.
Berdasarkan hasil penelitian dari berbagai akademisi dan pakar gizi, salah satu solusi utama dalam mengatasi stunting adalah dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang prinsip konsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, terutama pada masa emas pertumbuhan (golden age).
Oleh karena itu, tandas Anita, mahasiswa PMM UMM menghadirkan panduan makanan bergizi seimbang yang disusun dalam bentuk booklet sederhana dan komunikatif. Materi booklet edukasi mencakup pengenalan prinsip Isi Piringku. Tujuannya agar masyarakat memahami bahwa dalam satu piring makanan, harus terdapat 1/3 sayur, 1/3 karbohidrat, serta sisanya terdiri dari protein hewani dan nabati.
Selain itu, pentingnya variasi bahan makanan, konsumsi buah setiap hari, serta kebiasaan minum air putih yang cukup juga menjadi bagian penting dalam penyuluhan.
Tak hanya menyasar ibu rumah tangga, kegiatan ini juga melibatkan anak-anak sekolah dasar melalui game edukatif dan kuis seputar makanan sehat yang interaktif dan menyenangkan. Untuk memperkuat pemahaman, mahasiswa PMM juga membagikan booklet gizi seimbang pada peserta sebagai panduan praktis dalam menyiapkan makanan sehari-hari di rumah. Booklet tersebut dibuat dengan desain menarik bahasa sederhana agar mudah dipahami oleh seluruh kalangan.
Penyampaian materi dilakukan secara dialogis, sehingga para peserta bebas bertanya seputar kebutuhan gizi anak mereka, kendala dalam penyediaan bahan makanan, hingga tips mengolah makanan lokal agar tetap bergizi.
“Alhamdulillah kegiatan ini mendapatkan dukungan dan antusiasme masyarakat. Banyak ibu-ibu yang mengaku baru mengetahui pentingnya variasi makanan dan pembagian porsi seimbang pada setiap waktu makan. Pihak desa dan kader posyandu pun menyambut baik program ini dan berharap kegiatan serupa dapat diadakan secara berkala untuk mendampingi para orang tua dalam mengasuh dan memberi makan anak dengan lebih bijak,” ujar Anita.
Melalui kegiatan PMM ini, mahasiswa tidak hanya mengamalkan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan, tetapi juga ikut serta dalam membentuk masyarakat sadar gizi. Ini merupakan bagian implementasi hasil penelitian dan pengembangan UMM dalam bidang kesehatan masyarakat yang dikemas dalam bentuk kegiatan pengabdian langsung.
Harapannya, program ini dapat berdampak jangka panjang dalam menekan angka stunting di Desa Jatikalang dan menjadi contoh praktik baik yang bisa direplikasi di daerah lainnya. (rilis: pmm umm/don)
0 Komentar