MALANG– SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi dikenal sebagai sekolah rujukan unggul utama tingkat nasional mempersiapkan diri untuk implementasi Artificial Intelligence (AI) dalam pembelajaran (belajar-mengajar). Konsep ini segera dilaksanakan usai Kepala SMK Mutu Gondanglegi, ustadz Munali, ST, M.Pd, bersama rombongan Majlis Dikdasmen PNF Jatim studi system pendidikan Marshall Cavendish Education (MCE) di Singapura, baru-baru ini.
“Harapan saya, dengan belajar dan melihat implementasi AI dalam pendidikan di Singapura akan dapat menjadi inspirasi untuk model pembelajaran di SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi,” ujar ustadz Munali (6/8) 2025.
Ustadz Munali lantas menceritakan bagaimana proses pembelajaran berbasis AI di MCE Singapura secara umum, bahwa pelajaran tentang AI di dalam pendidikan dan pembelajaran disampaikan pemateri Mr Abu Bakar, dengan gaya dan semangat yang luar biasa. Beberapa slide materi berisi konsep sekaligus jurnal ilmiah hasil riset, serta dilengkapi teori-teori tentang kegunaan dan dampak dari pemanfaatan AI.
Sistem pendidikan dan pembelajaran di Singapura telah sesuai dengan peradaban ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemanfaatan teknologi telah banyak membuat lembaga pendidikan Singapura ekspansi ke beberapa negara luar Singapura, salah satunya adalah Marshall Cavendish Education.
MCE berpusat di Singapura, tetapi telah berkembang dan memiliki beberapa kantor di negara lain, seperti Indonesia. Point yang menjadi catatan, tentang penggunaan AI. Sebagai terobosan teknologi AI sudah menjadi alat untuk membantu kegiatan pembelajaran, atau AI justru menumpulkan otak berfikir para murid dan guru di dalam proses pembelajaran?
Nah, dari paparan teori dan jurnal yang disampaikan Mr. Abu Bakar tentu saja teknologi AI sangat bermanfaat bagi pembelajaran untuk pendidikan berkemajuan khususnya bidang vokasi seperti SMK Mutu Gondanglegi yang memiliki berbagai macam jurusan terkait perkembangan teknologi.
Sekilas ustadz Munali menggambarkan bagaimana perjalanan studi ke MCE Singapura ini. Cuaca pagi di Singapura gerimis dan sedikit mendung, terlihat segar daun daun yang basah. Jalan masih lengang terlihat rapi tanaman di samping jalan dengan trotoar yang bersih. Tanaman dan pepohonan di pinggir jalan, tampak sangat segar dan hijau, tumbuh subur di sekitar gedung gedung yang terus bertumbuh di sepanjang jalan.
Ustadz Munali meyakini, bahwa masyarakat dan penyelenggara negara telah bersepakat untuk menjadikan negara Singapura sebagai tempat yang rapi dan nyaman. Beberapa gedung, apartemen, kantor dinas memasang bendera merah putih, bergambar bintang dan bulan sebagai tanda peringatan hari Nasional Singapura di bulan Agustus.
Perjalanan pagi dari Changi Hotel menuju Marshal Cavendish Education, yang berada di 1 New Industrial Rd. Time Centre Singapura, 536196, ustadz Munali bersama rombongan Majlis Dikdasmen PWM Jatim sedikit terlambat dari waktu yang tentukan, tetapi sambutan tetap luar biasa diberikan oleh staf Marshall Cavendish Education(MCE). Saat berada di sana rombongan didampingi dan diarahkan menuju ruang pertemuan di gedung Time Centre lantai 4.
Di dalam ruangan sudah ditunggu oleh staf dari MCE. Beberapa saat ketika sudah di dalam ruangan, sambutan selamat datang diberikan oleh Directur MCE dan staf. Safety Induction menjadi pelajaran pertama, penjelasan yang sangat detail dan tertata, disampaikan oleh Ms Sim Peng. Dari penjelasan tersebut, dapat diperoleh pengalaman, sekali lagi faktor serius dalam segala hal, dan sepertinya telah menjadi ciri budaya lembaga pendidikan di Singapura.
Di sesi terakhir menjelang selesai acara, ustadz Munali dan rombongan diberi makanan dengan menu yang sangat khas Indonesia, yaitu nasi, sayur sawi, dan daging ayam. (humas/mnl)
0 Komentar