![]() |
Pelayanan pemeriksaan dan intervensi fisioterapi kepada masyarakat Bojonegoro. |
BOJONEGORO– Program Studi Fisioterapi dan Profesi Fisioterapis, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar seminar nasional dan layanan fisioterapi gratis dalam rangka memperingati Hari Fisioterapi Sedunia yang diperingati setiap bulan September. Kegiatan ini dilaksanakan 20 September 2025.
Rangkaian pelaksanaan dijelaskan Ketua Program Studi Profesi Fisioterapis UMM, Safun Rahmanto, bertepatan momentum Hari Fisioterapi Sedunia antara Prodi Fisioterapi UMM dan Pemkab Bojonegoro menggelar bakti sosial (baksos) yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Bojonegoro, mengusung tema Meningkatkan Kesadaran dan Pengetahuan Masyarakat Bojonegoro tentang Pentingnya Penuaan Sehat melalui Pendekatan Fisioterap.
![]() |
Bersama Bupati Bojonegoro, Dekan 3 FIKES, Prodi S1 dan Profesi Fisioterapis. |
Menurut Safun, selain baksos juga menggelar seminar menghadirkan tiga pakar fisioterapi UMM sebagai narasumbernya. Yakni Nungki Marlian Yuliadarwati, yang menekankan peran fisioterapi dalam menjaga kualitas hidup lansia dengan cara mempertahankan mobilitas dan mencegah penurunan fungsi tubuh.
Kemudian Sri Sunaringsih Ika Wardojo membahas strategi pemberdayaan lansia agar tetap mandiri, produktif, dan terintegrasi dalam komunitas sosial. Serta Dimas Sondang Irawan memaparkan pentingnya praktik fisioterapi berbasis riset ilmiah yang dapat meningkatkan mutu layanan kepada pasien lansia di Bojonegoro.
Menariknya, tandas Safun, selain seminar tim Prodi Fisioterapi UMM juga menggelar baksos pelayanan pemeriksaan fisioterapi gratis di halaman pendopo yang berlangsung dari pukul 07.00 hingga 12.00 WIB. Pemeriksaan ini menjadi penting karena banyak masyarakat, khususnya lansia, yang kerap mengalami keluhan nyeri leher, punggung, maupun kaki akibat proses penuaan, aktivitas harian, atau postur tubuh yang kurang tepat.
![]() |
Pelayanan pemeriksaan dan intervensi fisioterapi kepada masyarakat Bojonegoro. |
Namun, sebagian besar dari mereka belum mendapatkan akses layanan fisioterapi secara memadai, baik karena keterbatasan biaya maupun minimnya pengetahuan tentang peran fisioterapi dalam menjaga kesehatan. Dengan adanya pemeriksaan gratis ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan penanganan awal dan terapi sederhana, tetapi juga edukasi mengenai cara menjaga kesehatan otot dan sendi secara mandiri di rumah.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat serta mendorong pengembangan profesi fisioterapi di Indonesia,” ujar Safun Rahmanto.
![]() |
Tim FIKES dan Prodi Fisioterapi UMM. |
Safun menambahkan, saat kegiatan berlangsung mendapat sambutan antusias dari peserta terlihat dari banyaknya warga yang hadir dan memanfaatkan kesempatan ini. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro pun menyambut baik inisiatif tersebut, bahkan berencana menjadikannya agenda tahunan. Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sekaligus memperkenalkan fisioterapi sebagai bagian penting dari layanan kesehatan preventif dan rehabilitatif. (humas/don)
0 Komentar