Subscribe Us

Program PKM Dosen Polinema Latih Santri Ponpes Putra Baitul Qur’an Al-Khusyu Penggulungan Kumparan Motor BLDC



Santri praktik menggulung kumparan.

MALANG– Perlunya keterampilan di pesantren merupakan hal penting di era pendidikan global saat ini. Khususnya keterampilan bidang teknik yang bisa menjadi modal santri untuk wirausaha ketika sudah selesai menempuh pendidikan di pondok pesantren. Terkait dengan hal ini, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang (Polinema) melaksanakn Tri Dharma Perguruan Tinggi bidang pengabdian masyarakat di Pondok Pesantren Putra Baitul Qur’an Al-Khusyu Jl. Margobasuki, Jetis, Dau, Kabupaten Malang, mulai 1 Maret  2025 hingga 31 Oktober 2025.

Menurut Ketua Tim PKM Polinema Yuniarto Agus Winoko, ST, MT, pengabdian dosen Teknik Mesin Polinema ini mengusung judul Pelatihan Penggulungan Kumparan Motor di Ponpes Putra Baitul Qur’an Al-Khusyu. Tim pengabdian ini selain dirinya beranggotakan  Dr. Sugeng Hadi Susilo, ST, MT,Muhammad Arif Nur Huda, S.Tr.T., M.Tr.T, Elka Faizal, ST, MT, dan Dr. Eko Yudiyanto ST, MT. Selain dosen juga dibantu lima mahasiswa jurusan Teknik Mesin.

Dijelaskan Yuniarto kegiatan pelatihan penggulungan kumparan motor BLDC di Ponpes Putra Baitul Qur’an Al-Khusyu bertujuan untuk meningkatkan keterampilan santri dalam bidang teknologi modern yang relevan dengan berbagai industri, termasuk kendaraan listrik, peralatan rumah tangga, dan sektor manufaktur.

Program ini dirancang melalui tahapan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi, meliputi analisis kebutuhan pelatihan, penyusunan kurikulum, dan penyediaan alat pendukung seperti motor BLDC bekas, kawat tembaga, dan peralatan keselamatan.


Pelaksanaan kegiatan mencakup pemberian teori tentang prinsip kerja motor BLDC, praktik langsung penggulungan kumparan dengan bimbingan instruktur, serta diskusi untuk membahas tantangan teknis di dunia kerja. Evaluasi dilakukan secara komprehensif dengan menilai pemahaman teori, keterampilan praktik, dan kemampuan santri dalam menerapkan teknik yang dipelajari pada proyek nyata.

Bahkan santri terbaik diberikan apresiasi sebagai bentuk motivasi, sementara seluruh peserta akan menerima umpan balik mendetail untuk mendukung peningkatan keterampilan mereka. Dengan dukungan lokasi dan fasilitas dari mitra, program ini diharapkan dapat membekali santri dengan kompetensi teknis yang mendukung peluang kerja di berbagai sektor industri, meningkatkan kemandirian ekonomi, dan memperkuat peran pesantren sebagai lembaga pendidikan berbasis teknologi modern tanpa meninggalkan nilai-nilai religius.

Hasil dari pengabdian ini, tandas Yuniarto, santri Ponpes Putra Baitul Qur’an Al-Khusyu memiliki kompetensi teknis penggulungan kumparan motor BLDC. Keterampilan (kompetensi) ini nanti dapat digunakan santri ketika lulus untuk membuka wirausaha, sekaligus memberikan pelatihan dan penyebarluasan teori penggulungan kumparan kepada santri-santri baru untuk memiliki keterampilan teknik menggulung kumparan. (tim pkm teknik mesin polinema/don)

Posting Komentar

0 Komentar