![]() |
Suasana pemaparan materi PKM kepada UMKM PKK Wiyung. |
SURABAYA – Tim dosen Universitas Negeri Surabaya (UNESA), program studi S1 Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan mitra pengabdian pelaku UMKM PKK Wiyung, Surabaya tanggal 19 April 2025 yang lalu.
Pelaksanaan PKM ini dijelaskan Ketua Tim PKM Fitriah Dwi Susilowati, S.Sos., M.SM. Bahwa selain dirinya anggota tim atas nama Dr. Ahmad Ajib Ridlwan, S.Pd., M.SEI, Dr. Khusnul Fikriyah, S.E., M.SEI, Yan Putra Timur, S.M., M.SEI, dan M. Widyarta Wijaya, S.EI., M.SEI. Tim PKM ini memberikan pembelajaran sekaligus praktik pelaku UMKM Wiyung Surabaya, cara baru mengembangkan usaha.
Cara baru? Ya, begitu Fitriah Dwi Susilowati mengungkapkan cara dimaksud UMKM dikenalkan bagaimana cara memperkuat merek, mempercantik kemasan produk, hingga memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi. Semua proker (program kerja) PKM tersebut terangkum dalam judul Branding, Optimalisasi Digital Marketing, dan Penguatan Produk UMKM untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM PKK Wiyung, Surabaya.
PKM tim dosen ini, kata Fitriah Dwi Susilowati dirancang untuk mendukung UMKM agar lebih siap bersaing di pasar modern. Sebab UMKM merupakan tulang punggung ekonomi lokal, namun masih menghadapi banyak tantangan terutama dalam pemasaran produk.
“Branding dan digital marketing bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Kami ingin para pelaku UMKM di Wiyung bisa naik kelas dengan memanfaatkan strategi sederhana namun efektif,” ujar dosen Prodi S1 Ekonomi Islam Unesa ini.
![]() |
Tim PKM dosen Prodi S1 Ekonomi Islam UNESA. |
Tahapan PKM dijelaskan Fitriah dimulai pemetaan kebutuhan mitra melalui pre-test dengan hasil sebagian besar UMKM belum maksimal dalam hal branding, packaging, dan pemasaran digital. Untuk menjawab tantangan tersebut, peserta kemudian dibekali dengan materi branding dan strategi Segmentasi, Targeting, Positioning (STP).
Tujuannya UMKM PKK Wiyung agar mampu mengenali pasar sasaran, menemukan keunggulan produk, dan membangun citra usaha yang lebih kuat. Setelah itu peserta mengikuti pelatihan packaging.
Pelatihan packaging diperlukan UMKM PKK Wiyung selain berfungsi melindungi produk, sekaligus menjadi identitas media promosi. Materinya packaging meliputi prinsip kemasan yang menarik, informatif, konsisten dengan brand, serta ramah lingkungan.
Peserta juga diperkuat dengan materi pelatihan digital marketing supaya UMKM PKK Wiyung terampil membuat akun bisnis, menyusun konten promosi, serta memanfaatkan fitur-fitur media sosial untuk interaksi dengan konsumen. Banyak ide segar muncul ketika peserta mencoba langsung membuat konten digital sesuai produk masing-masing.
Menariknya, kata Fitriah, peserta antusias melakukan diskusi kelompok dan simulasi praktik. Tampak saat sesi ini peserta bertukar pengalaman dan saling memberi masukan.
Sebagai penutup, post-test menunjukkan adanya peningkatan signifikan dibandingkan kondisi awal. Para pelaku UMKM tidak hanya memperoleh wawasan baru, tetapi juga pengalaman praktik yang dapat langsung diterapkan dalam usaha mereka. Dengan bekal ini, UMKM PKK Wiyung diharapkan semakin percaya diri untuk bersaing di pasar dan terus mengembangkan potensi usahanya. (rilis: tim pkm dosen prodi s1 ekonomi islam unesa/don)
0 Komentar