Subscribe Us

LazisMu Maroko-LazisMu Turki Perluas Program Internasionalisasi Zakat

Suasana diskusi zakat internasional, LazisMu Maroko-LazisMu Turki.

TURKI – Jumat, 10 Oktober 2025, sebagai bagian dari upaya memperkuat jaringan dan meningkatkan efektivitas pengelolaan zakat di ranah internasional, LAZISMU Maroko dan LAZISMU Turki mengadakan pertemuan daring dalam bentuk studi banding. Kegiatan ini menjadi ajang saling berbagi informasi, pengalaman, serta strategi dalam menjalankan program-program amil zakat di luar negeri, khususnya di kawasan diaspora.

Dalam sesi pembuka, perwakilan dari LAZISMU Turki, Julia, memaparkan profil lembaga mereka, mulai dari latar belakang berdirinya hingga struktur organisasi internal. Ia juga menjelaskan fungsi dan peran masing-masing staf, termasuk kepala kantor, sekretaris, bendahara, serta tim program dan fundraising. Selain itu, ia turut memperkenalkan berbagai program unggulan yang dijalankan LAZISMU Turki, di antaranya program kurban internasional, Jumat Berkah, Ziska Talks, dan program Ramadhan yang rutin dilaksanakan untuk memperkuat dakwah dan pelayanan sosial kepada masyarakat Indonesia di Turki.

Memasuki sesi diskusi, perwakilan dari kedua negara berbagi tantangan yang dihadapi di lapangan. Beberapa kendala yang mengemuka antara lain minimnya partisipasi dari masyarakat sekitar, belum optimalnya pelaksanaan beberapa program, serta kurangnya eksistensi dan pengenalan lembaga, terutama di wilayah Maroko.

Namun demikian, diskusi berlangsung dinamis dengan hadirnya berbagai usulan solusi yang konstruktif. Di antaranya adalah perlunya perluasan jaringan LAZISMU di berbagai negara, mendorong individu untuk berperan aktif sebagai agen sosial dan dakwah, serta pentingnya kolaborasi dengan organisasi lokal seperti PPI. Digitalisasi fundraising juga menjadi perhatian utama, di samping penguatan strategi komunikasi melalui konten-konten yang lebih menarik dan tidak monoton di mata para muzakki. Selain itu, ditekankan bahwa para amil harus bersikap fleksibel, adaptif, dan mampu memposisikan diri secara baik dalam berinteraksi dengan masyarakat setempat.

Kegiatan studi banding ini diharapkan menjadi awal dari kerja sama yang lebih erat antara LAZISMU di berbagai negara. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, kedua lembaga optimistis mampu menjalankan amanah secara maksimal serta memberikan kontribusi nyata bagi umat melalui program-program yang relevan, inspiratif, dan berkelanjutan. (muhammad dihya rafi akhtar)

Posting Komentar

0 Komentar